Buat Para Tempayan

Kisah dari negeri Cina, kutipan dari sebuah artikel.....

Dikisahkan ada seorang ibu yang memiliki dua buah tempayan (kendi), satu tempayan sangat mulus dan tanpa cacat tapi tempayan yang satunya retak.

Setiap hari sang ibu mengangkut air dari sungai, sepanjang perjalanan tempayan yang retak selalu meneteskan air akibatnya ketika sampai di rumah air di tempayan yang retak sisa setengahnya.

Kejadian ini berulang terus menerus hingga dua tahun…..

Hingga muncul rasa bangga pada tempayan yang mulus bahwa ia selalu berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, sedangkan tempayan retak merasa bersalah dan rendah diri karena tidak bisa menjalankan tugas dengan sempurna.
setelah dua tahun berlalu……..
Sang tempayan retak menyampaikan penyesalannya pada sang Ibu,
“duhai ibu yang baik, maafkanlah aku karena aku tak mampu menjalankan tugasku dengan sempurna, aku sangat malu air bocor melalui tubuhku yang retak disepanjang jalan menuju rumah mu”
“knapa mesti minta maaf, aku tidak melihat itu sebuah aib”
“maksud ibu? Bukankah aku hanya mampu mengangkut air ½ dari yang ibu ambil dari sungai”
“apa kamu tidak melihat sepanjang jalan bunga yang indah tumbuh karena siramanmu, sedangkan di sisi lain tak ada bunga satu pun”
“ aku telah memahami kekuranganmu, maka aku menanam bibit bunga sepanjang jalan yang kau lalui, sedang sisi jalan yang lain tak aku tanam. Maka lihatlah karena karyamu rumah kita dihiasi bunga-bunga yang indah”
Kita semua memiliki keretakan dan kekurangan, namun bila kita mampu memahaminya maka kekurangan itu bisa menjadi nilai lebih dalam diri kita.
Kita harus mampu menerima orang apa adanya dan mencari sisi positif yang akan membangun karakter positif dalam dirinya.
Seorang yang memahami kekurangan sahabatnya, ia akan tau bagaimana membangun persahabatan yang indah. Tanpa harus memaksakan sahabatnya menjadi seperti apa yang dia inginkan.
Seorang pasangan yang memahami keretakan/kekurangan pendamping hidupnya, akan menikmati kekurangannya menjadi ladang amal baginya
Seorang ayah yang memahami kekurangan anaknya akan tau di mana menempatkan putranya dalam bingkai yang paling tepat untuk anaknya.
Rasul bersabda, ’barangsiapa menutupi aib saudaranya di dunia maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat’

smoga kita bisa menikmati indah & harumnya bunga sepanjang perjalanan hidup yang kita lewati..